Nishimura Kazuto menyesap minumannya pelan dan memandang keluar jendela. Salju mulai turun lagi. Ia berdiri disana beberapa saat, memandangi butiran salju yang melayang-layang diluar. 

Ada yang hilang.

Keningnya berkerut samar. Tentu saja ada yang hilang. Ia tahu benar ada sesuatu yang hilang. Hanya saja ia tidak tahu apa yang hilang itu. Dan apakah sesuatu yang hilang itu penting atau tidak.

Ia menarik napas dalam-dalam. Yah .. mungkin bukan sesuatu yang penting.

Ia berputar membelakangi jendela dan memandang ke sekeliling ruangan. Aula besar itu mulai ramai. Orang-orang terlihat bergembira, saling tersenyum, tertawa dan mengobrol. Seorang kenalannya tersenyum dan melambai ke arahnya. Ia balas tersenyum dan mengangkat gelas.

Tepat saat itulah ia melihat orang itu, Ishida Keiko.

Orang itu baru memasuki ruangan. Matanya tidak berkedip mengamati orang itu menyalami beberapa orang sambil tersenyum lebar. Aneh .. ia menyadari dirinya tidak bisa mengalihkan pandangan.

Ia melihat orang itu mengambil segelas minuman dari meja bulat bertaplak pituh sambil bercakap-cakap dengan seseorang yang berdiri disampingnya. Kemudian orang itu mengangkat wajah dan melihat ke seberang ruangan. Tepat kearahnya. 

Mata mereka bertemu dan waktu serasa berhenti.

Aneh sekali. Otaknya tidak mengenali orang itu. Ia yakin tidak mengenal orang itu. Tapi kenapa sepertinya hatinya berkata sebaliknya ?

Kenapa hatinya seakan berkata padanya bahwa ia merindukan orang itu ?