Behavior, Capability, Lingkungan Agen

Sifat-sifat yang harus dimiliki agen adalah sebagai berikut [Lange, 1998] :

1. Menyatu atau mampu beradaptasi dengan lingkungannya.
2. Memiliki kemampuan yang khusus antara lain :
    - Autonomous : memiliki sistem kontrol terhadap tindakannya sendiri.
    - Reactive : dapat memahami perubahan pada lingkungannya dan bertindak sesuai dengan perubahan lingkungan tersebut.
    - Pro-activity (goal orientation) : mampu bertindak atau membuat keputusan untuk memilih tindakan mana yang akan dilakukan yang sesuai dengan tujuan yang telah ditentukan.
    - Social activity (communication skills) : mampu berinteraksi dengan agent lain maupun manusia dalam mencapai tujuan atau untuk menambah pengetahuannya yang nanti dapat digunakan untuk membantu dirinya sendiri dalam mencapai tujuan.

3. Memiliki salah satu atau lebih sifat-sifat berikut :
    - Communicative : dapat berkomunikasi dengan agen lain
    - Mobile : dapat berpindah dari satu host ke host lain
    - Learning : beradaptasi sesuai dengan pengalaman sebelumnya
    - Believable : dapat dipercaya pada tingkat end-user, agen tidak akan merusak data user.

Pada agent terdapat beberapa macam lingkungan, yaitu :

1. Accessible or inaccessible

Poin pertama adalah melihat apakah lingkungan itu sudah dapat diakses atau dikenali seutuhnya oleh agen atau tidak. Lingkungan yang dapat diakses adalah sebuah lingkungan dimana agen dapat memperoleh informasi yang lengkap, akurat, dan  up-to-date mengenai keadaan lingkungan tersebut. Kebanyakan lingkungan cukup kompleks termasuk, misalnya kehidupan sehari-hari dan internet dimana lingkungan tersebut tidak dapat diakses dengan mudah. Semakin mudah lingkungan untuk dikenali maka akan semakin mudah pula kita membuat agent di dalam lingkungan tersebut.

2. Deterministic or  non-deterministic

Poin kedua berarti apakah status lingkungan berikutnya telah ditentukan oleh status agen sekarang atau tidak. Lingkungan deterministik adalah sebuah lingkungan dimana dimana sebuah tindakan dapat memiliki efek kepastian atau tidak terhadap tindakan berikutnya. Misalnya jika tindakan agen sekarang adalah makan nasi maka apakah tindakan berikutnya pasti minum air atau tidak. Jika pasti maka itu adalah deterministic jika tidak maka itu adalah stokastik/bukan dererministik. Kehidupan sehari-hari dapat tergolong sebagai lingkungan yang stokastik karena setiap kejadian yang akan terjadi berikutnya hamper pasti tidak akan pernah dapat kita pastikan sebelumnya.

3. Episodic or Sequential

Poin ketiga itu melihat apakah perilaku agen sekarang merupakan akibat dari perilaku agen yang sebelumya. Jika perilaku agen sekarang tidak ditentukan oleh tindakan yang dilakukan sebelumnya atau tidak sekuensial itu adalah episodic. Maksud episodic adalah kumpulan dari tindakan untuk lingkungan dan respon dari lingkungan untuk satu lingkup masalah. Dalam lingkungan episodik, kinerja agen tergantung pada sejumlah episode diskrit, dimana tidak ada hubungan antara tindakan agen dalam lingkungan yang berbeda. Lingkungan episodik lebih sederhana dari perspektif pengembang agen karena agen dapat memutuskan tindakan apa untuk melakukan hanya didasarkan pada lingkungan saat ini dan tidak perlu ada interaksi antara lingkungan ini dan masa depan

4. Static or Dynamic

Poin keempat berarti apakah lingkungan agen berubah pada saat agen bertindak atau lingkungan tidak berubah. Jika berubah akan itu adalah dinamik dan  jika tidak maka itu adalah static. Lingkungan statis adalah salah satu yang dapat diasumsikan tetap tidak berubah kecuali disebabkan oleh tindakan agen. Sebuah lingkungan yang dinamis adalah sebuah lingkungan dimana selalu terjadi perubahan di lingkungan tersebut dan perubahan itu tidak disebabkan oleh tindakan agen. Kehidupan sehari hari adalah sebuah contoh dari lingkungan yang dinamis.

5. Discrete or Continuous

Poin kelima itu adalah status dari lingkungan itu diskrit atau tidak dalam artian status itu berlanjut atau tidak. Lingkungan bisa diskrit atau continous dilihat dari berbagai perspektif antara lain dari sisi waktu atau dilihat dari tindakan yang dilakukan agent. Contoh lingkungan diskrit, permainan catur adalah diskrit karena pergerakan biji catur (agent) memiliki state yang terbatas (action state) dengan kata lain pergerakan biji catur sesuai dengan jenis biji catur tersebut dan hanya memiliki satu tujuan (discrete state). Contoh dari continous adalah taxi driver karena didalam suatu lingkungan (katakanlah jalan raya) taxi pada range waktu tertentu memiliki lebih dari satu tujuan (continous state) dan pergerakan taxi pada jalan raya bersifat dinamis karena menyesuaikan dengan kondisi yang ada pada lingkungannya (action state)

Leave a Reply